Taman Nasional Bantimurung – Taman Nasional Bantimurung merupakan wisata Sulawesi Selatan yang sudah terkenal sampai ke luar negeri. Sebuah kawasan yang menjadi rumah nyaman bagi beberapa flora, dan fauna.Taman Nasional Bantimurung sering disebut juga sebagai Kingdom Of Butterfly, atau kerajaan Kupu-Kupu. Karena kupu-kupu menjadi fauna khas wilayah Taman Nasional Bantimurung, bahkan di lokasi tersebut dibuat khusus museum kupu-kupu. Berikut adalah informasi selengkapnya dari wisatasulawesi .
Daya Tarik
Sebagai salah satu kawasan konservasi, TN Babul memegang peranan penting dalam mendukung implementasi arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dititikberatkan pada Pembangunan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Fokus prioritas pembangunan tersebut diarahkan pada upaya-upaya yang berkaitan dengan konservasi sumber daya hutan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan, dan pelaksanaan pembangunan lintas bidang, yaitu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara perlu diketahui pula jika separuh dari luas kawasan konservasi di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung adalah ekosistem karst. Menurut definisinya karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah. Karst juga dapat diartikan sebagai sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.
Ada dua hal yang menjadi ikon utama dari taman nasional ini, yaitu kupu-kupu dan kondisi alam berupa pegunungan karst, bebatuan, dan puluhan gua. Semua pesona alam inilah yang menjadi daya tarik TN Babul sehingga juga menjadi destinasi wisata yang menarik.
Di dalam Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung terdapat kawasan karst (±22.800 ha) yang memiliki tipe menara karst (tower karst) yang diklaim sebagai yang terbesar dan terindah kedua di dunia setelah kawasan karst di China Selatan seluas ±46.200 ha. Dari laporan 2016 Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung mencatat 257 gua sudah ditemukan, terdiri dari 216 gua alam dan 41 gua prasejarah. Bahkan gua terdalam dan terpanjang di Indonesia ada di kawasan ini yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) pada tahun 2015, yaitu Leang Pute sedalam 263 meter di bawah permukaan tanah, serta gua Salukang Kallang dengan panjang 12.263 meter.