Jembatan Teluk Kendari yaitu sebuah jembatan yang berlokasi di provinsi Sulawesi Tenggara. Jembatan ini senantiasa dipadati oleh warga sekitar dan ataupun pendatang yang cuma berharap mengamati kemegahan dan estetika arsitektur jembatan hal yang demikian. Sesudah dilegalkan oleh presiden Republik Indonesia, jembatan ini tak pernah sepi oleh pengunjung wisatasulawesi.com.
Jembatan ini mengaitkan antara wilayah Poasia (kecamatan Poasia) dengan wilayah kota lama (kecamatan Kendari Barat). Banyak pengunjung yang datang bersama keluarga atau sahabat terdekat cuma untuk mengamati estetika panorama dari jembatan ini.
Terutamanya pada akhir minggu atau hari libur, jembatan ini benar-benar ramai dipenuhi oleh pengunjung. Lazimnya yang datang dari kalangan si kecil-si kecil sampai orang dewasa. Tak jarang pula dari kalangan si kecil muda bersantai dan berkumpul di sekitar jembatan hal yang demikian.
Daya Tarik yang Dimiliki Jembatan Teluk Kendari
Jembatan ikonik ini mempunyai energi tarik tersendiri yang menghasilkan pengunjung senantiasa berdatangan. Energi tarik hal yang demikian antara lain:
1. Jembatan Terpanjang di Sulawesi Tenggara
Jembatan ini mempunyai panjang sekitar 1.348 meter dan lebar menempuh 20 meter. Jadi bisa menampung beraneka tipe kendaraan seperti roda dua, roda empat, sampai kendaraan berbeban berat. Jembatan ini senantiasa dipadati oleh warga sekitar dan tak jarang dikunjungi oleh pendatang yang berharap mengamati estetika yang disuguhkan.
2. Mempunyai Estetika yang Menakjubkan
Jikalau Anda berada di atas Jembatan Teluk Kendari, Anda akan mengamati estetika dari sekelilingnya. Terdapat teluk yang mempunyai air yang benar-benar bening dan luas. Saat melalui jembatan ini, Anda bisa berkendara santai sambil merasakan estetika yang ada.
Kecuali terdapat air yang bening, di samping teluk juga terdapat pohon-pohon dan rumah-rumah yang padat sehingga menambah estetika yang bisa dipandang saat berada di atas jembatan ini.
Jembatan ini juga menjadi ikon baru di Sulawesi Tenggara. Para pengunjung akan kian beratensi untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara terutamanya ke Jembatan Teluk Kendari.
Sebab jembatan ini mempunyai ukuran yang cukup panjang dan lebar, sehingga mempunyai panorama yang menawan dari jembatannya sendiri. Dan juga jembatan ini mempunyai desain atau infrastruktur yang menarik untuk di jadikan titik foto sebagai kenangan tamasya Anda.
3. Mempunyai Banyak Manfaat
Berdirinya jembatan ini menghasilkan warga setempat benar-benar bersuka cita. Sebab dengan adanya jembatan ini, warga bisa menyeberang ke wilayah lain dengan gampang. Sekarang kecamatan Poasia dan kecamatan Kendari Barat bisa di jalan masuk dengan gampang tanpa wajib memakai kapal feri lagi dan tak memakan waktu yang lama.
Sebelum adanya jembatan ini, umumnya warga sekitar memerlukan waktu selama 30 sampai 40 menit untuk hingga ke tujuan. Tapi, sesudah memakai jembatan ini warga cuma perlu memakan waktu 5 menit saja. Sebab hal inilah banyak warga yang berbahagia dengan adanya jembatan ini.
Kecuali itu, dari pembangunan jembatan ini bisa mensupport pertumbuhan ekonomi menjadi kian maju. Dan meningkatkan efektivitas dan keefisien perjalanan antar kota atau wilayah.
Dengan adanya jembatan ini, pemerintah berkeinginan supaya Sulawesi Tenggara terutamanya Kendari mengalami kemajuan dalam hal tamasya dan ekonomi. Pemerintah juga berencana untuk menghasilkan jembatan ini sebagai obyek tamasya pujian Kendari.
Desain dan Sejarah Jembatan Teluk Kendari
1. Desain Jembatan
Jembatan ini dibangun memakai jenis cable stayed. Dimana kabel-kabel hal yang demikian tergantung untuk mengaitkan antara menara dengan gelegar. Panjang jembatan ini menempuh 1.348 meter dan mempunyai lebar sekitar 20 meter. Jembatan ini yaitu terbesar di Sulawesi Tenggara.
Pembangunan dari jembatan ini bertujuan untuk mempermudah warga sekitar untuk menyeberang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan lewat jembatan, warga cuma perlu waktu 5 menit untuk hingga ke tujuan dan tak perlu memakai kapal feri lagi untuk menyeberang.
2. Sejarah Jembatan
Banyak orang turut andil dan berperan dalam pembuatan jembatan ini lebih-lebih para gubernur Kendari. Mulanya pada kepemimpinan gubernur Brigjen H. Eddy Sabara mempunyai kemauan untuk membangun sebuah jembatan yang memrentang melalui teluk Kendari.
Sesudah kurang lebih 12 tahun dalam kepemimpinannya, kemauan hal yang demikian diurungkan oleh gubernur Brigjen H. Eddy Sabara sebab terdapat problem pada anggaran dana pembangunan dan keamanan regional.
Sesudah itu, pada masa kepemimpinan Drs. Abdullah Silondae, kemauan untuk membangun jembatan ini belum terwujudkan. Sesudah Drs. Abdullah Silondae wafat, pemerintah sentra kembali mengangkat Brigjen H. Eddy Sabara sebagai gubernur jangka waktu berikutnya.
Pada masa Brigjen H. Eddy Sabara, Jembatan Teluk Kendari tidak kunjung dibangun. Tapi sarana dan prasarana di desa Kendari bisa lebih bagus dan maju.
Lalu, pada masa kepimpinan gubernur Drs. H. Laode Kaimoeddin sedikit ada kemajuan untuk perencanaan pembangunan jembatan hal yang demikian. Sebab pada masa ini telah direncanakan letak atau lokasi yang dipakai untuk membangun jembatan sebagai permulaan perancangan.
Cuma sebatas itu, pembangunan jembatan kembali ditunda sampai pergantian kepemimpinan. Diangkatlah gubernur Ali Mazi yang mempunyai program baru. Gubernur Ali Mazi berupaya untuk menjadikan agenda permulaan dari sebagian gubernur terdahulunya.
Konsentrasi utama program yang dimiliki gubernur Ali Mazi merupakan menyediakan sarana transportasi udara demi mempermudah perjalanan warga sekitar. Kemudian pada tahun 2014, rancangan untuk Jembatan Teluk Kendari di sahkan sampai hingga pada tahap blueprint.
Di akhir masa jabatan gubernur Ali Mazi untuk melanjutkan misi pembangunan jembatan hal yang demikian, beliau menjalin komunikasi terhadap gubernur berikutnya merupakan gubernur Nur Alam. Didepan para pejabat, gubernur Nur Alam mensahkan dan memperkenankan desain dari jembatan. Padahal ini diumumkan supaya dikenal oleh khalayak awam lebih-lebih warga yang akan memakai jembatan ini.
Dan jembatan ini akan memakai kontruksi cable stayed yang sudah dirancang oleh gubernur Ali Mazi. Anggarannya malah senantiasa dipantau untuk menjadikan pembangunan jembatan hal yang demikian. Anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan jembatan ini menempuh Rp 804 milliar.
Melainkan menghabiskan banyak anggaran dana, namun hal ini layak dengan hasil dan manfaat yang diberi oleh jembatan ini.
Pengesahan Jembatan
Perencanaan dalam membangun jembatan ini cukup panjang dan terdapat banyak orang yang turut andil dalam perencanaannya. Perencanaannya memakan waktu selama 5 tahun merupakan mulai tahun 2015 sampai tahun 2020.
Dan pada tahun 2020, Presiden Joko Widodo mengesahkan jembatan hal yang demikian yang berlokasi di Kendari sebagai fasilitas awam yang telah bisa dipakai. Bertahun-tahun warga Kendari menunggu terbentuknya jembatan hal yang demikian dan kesudahannya kini bisa dipakai sebagaimana mestinya.
Pada permulaan pengesahannya, pemerintah memberikan kebebasan pejalan kaki untuk merasakan estetika jembatan ini. Banyak sekali orang yang mengerjakan jogging, berjalan-jalan disepanjang jembatan, sampai berfoto untuk dibuat kenangan.
Tapi sesudah satu pekan kemudian, pemerintah memberi jalan masuk terhadap pengguna kendaraan untuk bisa melintasi dan memakai jembatan ini sebagai sarana transportasi. Tapi masih terdapat pengunjung-pengunjung disekitar pinggir jembatan untuk merasakan keindahahan dari jembatan ini.
Alamat sekarang, jembatan hal yang demikian senantiasa dipadati oleh pengunjung bagus dari dalam kota ataupun luar kota. Jembatan ini telah legal menjadi ikon dari provinsi Sulawesi Tenggara terutamanya Kendari. Dan pemerintah Kendari malah bertujuan untuk menghasilkan jembatan ini sebagai obyek tamasya populer di Sulawesi Tenggara.
Rute Menuju Lokasi Jembatan Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari berlokasi di provinsi Sulawesi Tenggara. Lebih tepatnya berada di Kota Kendari, jalan Teluk Kendari. Untuk jalan masuknya benar-benar gampang sebab dari kejauhan telah nampak jembatan hal yang demikian. Anda juga bisa mengamati pertanda arah yang bisa Anda ikuti untuk menuju jembatan ini.
Sesudah untuk rutenya sendiri, seandainya Anda dari lokasi kota Kendari cukup melintasi jalan M.T Haryono sampai hingga ke jalan Bunggasi. Lurus terus sampai hingga pada jalan H. Banawula Sin Apoy. Sesudah itu Anda akan melalui jalan Sangkaan budi dan jembatan berada di sekitar jalan hal yang demikian.
Untuk waktu perjalanan Anda akan mencapai perjalanan selama 20 menit seandainya mengendarai roda dua dan seandainya mengendarai roda empat akan dicapai selama 25 menit. waktu hal yang demikian tergantung dengan situasi lalu lintas.