wisatasulawesi.com – Tongkonan Karuaya sebagai salah satunya tujuan rekreasi populer yang berada di Tana Toraja. Pengunjung bisa manfaatkan teritori ini untuk mengenali tradisi istiadat dan budaya ciri khas dari Toraja. Rekreasi pembelajaran ini dapat dipakai sebagai rekomendasi liburan sekalian belajar berkenaan keanekaragaman budaya di Indonesia.
Perkampungan tradisi ini populer dengan barisan rumah tradisi Toraja yang dihias dengan sundul kerbau. Menariknya, pengunjung bisa saksikan secara langsung sundul yang sudah berusia beberapa ribu tahun itu. Panorama cantik yang alami akan menambahkan kenyamanan saat ada di rekreasi pembelajaran ini.
Pengunjung bisa nikmati beragam sarana yang disiapkan oleh pengurus di tempat. Sarana itu dipakai untuk mendukung keperluan pelancong saat bertandang di dusun tradisi Toraja. Dimulai dari keperluan umum seperti kamar mandi sudah ada di teritori rekreasi ini. Tentu saja sarana yang disiapkan komplet untuk mendukung keperluan beberapa pengunjung.
Daya Ambil yang Dipunyai Tongkonan Karuaya
Tongkonan Karuaya sebagai salah satunya rumah tradisi yang dijadikan tempat wisata pada bagian timur Kota Tana Toraja. Rekreasi pembelajaran ini jadi tujuan yang harus didatangi oleh pelancong. Banyak pelancong yang tiba untuk nikmati keelokan dan kekhasan barisan rumah tradisi ciri khas Toraja.
1. Ada Sundul Kerbau Monumental
Tana Toraja populer dengan budaya dan tradisi istiadatnya yang kental. Tidaklah aneh hingga kini budaya dari nenek moyang masih dilestarikan. Banyak tapak jejak budaya yang ditinggal sampai sekarang menjadi satu diantara tempat wisata pembelajaran populer.
Rumah tradisi Toraja sama dengan keunikan keunikannya. Hiasan sundul kerbau menjadi satu diantara keunikan yang populer dari rekreasi tradisi ini. Banyak sundul kerbau yang sudah berusia beberapa ribu tahun digantung sebagai hiasan rumah tradisi.
Hiasan sundul kerbau yang dipampang rapi menyimbolkan kekuatan ekonomi dari pemilik rumah. Tidak cuma hanya itu, disamping samping ada rahang babi dan rahang kerbau. Tentu saja ini jadi daya magnet tertentu saat berkunjung perkampungan tradisi Toraja.
2. Rumah Tradisi yang Berwujud Tongkonan
Daya magnet setelah itu ada 3 rumah tradisi yang dibuat sama sesuai budaya warga Toraja. Tana Toraja sama dengan arsitektur rumah yang junjung tinggi budaya sekelilingnya.
Rumah tradisionil itu dibikin beratapkan bambu yang diatur rapi. Antiknya pelancong yang tiba akan menyaksikan atap rumah warna hitam dengan hiasan tumbuhan liar yang tumbuh disekelilingnya.
3. Ada Hiasan Tengkorak Manusia
Rumah tradisi Toraja memang mempunyai kekhasan tertentu yang sering jadi daya tarik tertentu untuk pelancong. Hiasan tengkorak manusia yang ada pada bagian depan rumah sebagai lambang untuk warga dusun.
Tengkorak manusia itu sebagai tengkorak lawan yang sukses ditaklukkan saat terjadi perang antara suku. Hal itu dipercaya sebagai lambang keberanian dan kemampuan warga dusun.
Baca Juga : Wisata Suaya Situs Sejarah Pemakaman Raja Sangalla
4. Ada Alang Sura atau Lumbung Padi di Tiap Rumah Tradisi
Budaya warga Toraja memang kental dilestarikan sampai sekarang ini. Kelihatan di teritori pembelajaran ini ada alang sura atau dekat disebutkan lumbung padi yang ditempatkan pada bagian depan rumah.
Warga di tempat manfaatkan lumbung padi itu untuk tempat simpan bahan makanan. Terutamanya simpan padi, gabah, dan beras. Antiknya disekitaran itu ada tiang yang dibuat dari tangkai pohon palem, hingga hewan seperti tikus tidak bisa naik mencapai bahan makanan.
5. Ada Ukir-pahatan dengan Pola Unik
Satu kembali daya magnet rumah tradisi Tongkonan Karuaya ialah ada ukir-pahatan yang sama warna merah, hitam, dan kuning. Tiap ukir-pahatannya ada pola unik seperti pola hewan dan tanaman yang menyimbolkan kebijakan. Sebutlah saja seperti pola kepiting dan kecebong yang dipercaya sebagai simbol kesuburan.
Pola yang lain yang bisa disaksikan pelancong ialah hiasan ukir-pahatan yang memiliki motif hewan kerbau. Dipercaya jika ukir-pahatan kerbau menyimbolkan sebagai kekayaan.
Alamat dan Jalur Ke arah Lokasi
Tongkonan Karuaya berada di Kabupaten Tana Toraja. Lebih persisnya di Balik, Roboh Datu, Sangalla Utara, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Lokasi rekreasi pembelajaran ini dekat sama Kota Makale memiliki jarak sekitaran 8 km.
Akses jalan ke arah tempat monumental ini termasuk gampang dicapai dengan angkutan umum. Untuk sampai ke dusun tradisi ini, pengunjung bisa memakai transportasi umum atau jasa ojek motor yang disiapkan warga sekitaran.
Pengunjung dapat memakai kendaraan individu seperti sepeda motor atau mobil. Untuk pelancong yang ingin sewa kendaraan umum bisa memakai jasa persewaan sepeda motor atau mobil saat ada di Kota Makale.
Harga Ticket Masuk Object Rekreasi
Untuk dapat masuk menyaksikan rumah tradisionil ciri khas Tana Toraja ini, pengunjung perlu keluarkan dana sejumlah Rp 10.000,-. Pelancong bisa tiba bertandang pada hari biasa atau hari liburan.
Harga ticket pada hari biasa dan hari liburan masih sama tidak ada ketidaksamaan. Pengunjung bisa bertandang di Tongkonan Karuaya dimulai dari jam 06.00 sampai 18.00 dengan sesuaikan waktu di tempat.