Desa Kete Kesu – Ke’te’ Kesu adalah tempat wisata Toraja yang harus dikunjungi. Kete Kesu adalah satu dusun rekreasi di kawasan Tana Toraja yang dikenali karena tradisi dan kehidupan tradisional masyarakat bisa dijumpai di kawasan ini. Di dalam Kete Kesu terdapat peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang diperkirakan berumur 500 tahun lebih. Dalam kubur batu yang seperti sampan atau perahu itu, disimpan beberapa sisa tengkorak dan tulang manusia. Sebagian besar kubur batu ditempatkan menggantung di tebing atau gua. Disamping itu, di sejumlah tempat kelihatan makam istimewa punya bangsawan yang sudah wafat. Berikut ini adalah informasi selengkapnya dari wisatasulawesi .

Daya Tarik

Berada 4 km pada bagian tenggara Rantepao, Kete Kesu terbagi dalam padang rumput dan padi yang melingkari rumah tradisi Tana Toraja, yakni Tongkonan. Beberapa rumah tradisi yang berada di dusun ini diprediksi berusia sekitaran 300 tahun dan letakknya bertemu dengan lumbung padi kecil.

Bukan hanya terbagi dalam 6 Tongkonan dan 12 lumbung padi, Kete Kesu mempunyai tanah resmi yang dihias oleh 20 menhir. Dalam salah satunya Tongkonan ada museum yang berisi koleksi benda tradisi kuno Toraja, dimulai dari ukir-pahatan, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, dan bendera Merah Putih yang kabarnya disebut sebagai bendera pertama kali yang dikibarkan di Toraja. Disamping itu, dalam museum ini ada pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu. Warga yang hidup di dusun ini biasanya mempunyai ketrampilan sebagai pemahat dan pelukis, hingga selain sebagai tempat wisata, tempat ini digunakan untuk jual beragam pahatan dan suvernir tradisional Toraja.

Menurut warga Toraja, warga yang berdarah bangsawan yang bisa membuat rumah tradisi Tongkonan. Dan, warga biasa tinggal di dalam rumah yang lebih kecil dengan design yang tidak terlalu rumit, seperti Tongkonan. Rumah tradisi Tongkonan mempunyai keunikan memiliki atap seperti perahu. Proses pembuatan rumah dibantu oleh semua bagian keluarga.

Tongkonan di Kete Kesu dibikin pertama kalinya pada era ke-17. Salah satunya rumah adat Tongkonan di Dusun Kete Kesu sudah diganti jadi museum. Museum itu berisi beberapa benda monumental, keramik Tiongkok, patung, belati, parang, sampai bendera pertama yang sempat dikibarkan di Toraja. Museum itu membuka workshop untuk pelancong yang ingin latih ketrampilan membuat kriya dari bambu.