Masjid Walima Emas yaitu salah satu daerah paling menawan untuk beribadah bagi umat muslin dikala ada di Gorontalo. Oleh sebab itu, tak heran seandainya segala masyarakat Gorontalo sudah setuju untuk menciptakan mesjid yang satu ini sebagai daerah liburan religi. Malah, Mesjid ini senantiasa menjadi andalan dan ikon estetika yang dimiliki oleh kota hal yang demikian wisatasulawesi.com.

Masjid Walima Emas, Destinasi Wisata Religi

Mesjid ini juga mempunyai bangunan yang sungguh-sungguh mengesankan dan tak keok dengan sebagian mesjid familiar lain yang ada di luar negeri. Banyak sekali pelancong yang berkunjung ke daerah liburan religi hal yang demikian, bagus dari pelancong lokal ataupun pelancong manca negara. Estetika yang disuguhkan oleh Mesjid Walima Emas ini memang terbilang benar-benar riil.

Bukan cuma itu saja, poin sejarah yang dikandung oleh mesjid yang satu ini juga unik dan sungguh-sungguh menarik untuk dikupas lebih dalam lagi. Di sana, Anda juga akan dimanjakan dengan bermacam panorama yang membikin mata terbelalak. Jadi, dijamin Anda akan terus dihasilkan nyaman dan betah berlama-lama di sana. Berikut ini sebagian hal yang berhubungan dengan Mesjid Walima Emas.

Sejarah Mesjid Walima Emas

1. Dibangun Tahun 2008
Mesjid yang satu ini mulai dibangun semenjak tahun 2008 silam dan hasilnya disahkan pada tanggal 12 Desember 2012. Tentunya, waktu yang diperlukan untuk membangun Mesjid Walima Emas ini terbilang lumayan lama, merupakan sekitar 4 tahun. Kecuali itu hakekatnya wajar sebab bangunan mesjid ini sungguh-sungguh megah dan cantik. Tempat itu, mesjid yang satu ini juga masih sungguh-sungguh kokoh sampai dikala ini.

2. Dibangun Sebagai Sekaligus Beribadah Tempat Sekaligus
Tujuan utama tak lain merupakan untuk menyediakan daerah yang nyaman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah seperti shalat. Oleh sebab itu, Anda dapat mampir ke mesjid ini untuk beribadah seandainya sedang ada di Gorontalo. Di sana, juga banyak diterapkan untuk mengerjakan bermacam ragam aktivitas yang bersifat keagamaan lainnya.

Tempat diterapkan sebagai daerah untuk beribadah, mesjid unik di Gorontalo ini juga diwujudkan untuk daerah liburan religi yang terbilang sungguh-sungguh familiar di tanah air. Oleh sebab itu, yaitu alternatif yang pas untuk menghabiskan waktu wisata di mesjid ini dengan mengajak rombongan. Dengan seperti itu, Anda dapat beribadah dengan nyaman sekalian bertamasya untuk menjernihkan pikiran dan hati.

3. Dibangun di Atas Pegunungan
Masjid permulaan, Mesjid Walima Emas Gorontalo memang bukan dibangun di dataran rendah, tapi ada di atas pegunungan. Tentunya, hal yang satu ini cukup berbeda dengan kebanyakan mesjid lainnya yang ada di Gorontalo. Tepatnya, mesjid ini berada di ketinggian sejauh 250 kaki di atas permukaan air laut. Oleh sebab itu, tak heran seandainya panorama yang diberi tahu juga sangatlah eksotis.

Rute Menuju Lokasi

Masjid daerah liburan religi ini telah cukup familiar, tapi banyak orang yang masih tak tahu mengenai lokasi pas dari Mesjid Walima Emas Gorontalo ini. Sekaligus liburan religi yang satu ini berada di Kota Gorontalo, lebih tepatnya lagi ada di Desa Bongo, Kec Batudaa Pantai, Kab Gorontalo. Lokasi ini sendiri hakekatnya pasti telah dikenal oleh masyarakat Gorontalo secara lazim.

Untuk rute menuju ke lokasi mesjid juga terbilang cukup gampang untuk dijangkau oleh siapa malahan. Anda bisa masuk dengan melewati Bandar Udara Djalaludin terpenting dulu. Untuk harga karcis naik pesawatnya sendiri lazimnya akan menempuh sekitar 700 ribu rupiah. Masjid, waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan menerapkan pesawat merupakan sekitar 4 sampai 5 jam.

Dari Bandar Udara Djalaludin hal yang demikian, Anda dapat lantas saja menyewa kendaraan seperti kendaraan beroda empat atau motor untuk dapat menuju ke Mesjid Walima Emas dengan memakan waktu sekitar 1 jam 19 menitan saja. Anda juga patut melihat seandainya lokasi dari mesjid yang satu ini cukup jauh dan patut menuju ke atas perbukitan yang cukup tinggi. Akan namun, Anda juga akan kagum dengan panorama alam yang menawan di sepanjang perjalanan ke sana.