Goa Tampang Allo – Salah satunya tempat wisata di Tana Toraja yang tidak kalah menarik ialah makam gua alam Tampang Allo yang ada di kelurahan Kaero, kecamatan Sangalla, Tana Toraja, Sulsel. Tempat rekreasi ini menjadi satu diantara daya tarik rekreasi karena kekhasan tempat wisata itu berbentuk gua alam yang dijadikan tempat penguburan warga Toraja zaman dulu.Makam ini ada di ketinggian 807 mtr. diatas permukaan laut, di mana terletak di samping selatan Rantepao sekitaran 23 km. Saat Anda masuk kawasan makam itu akan melalui pematang sawah dan di muka makam gua itu terbentang sawah hijau.

Di dalam makam itu diketemukan beberapa puluh erong (peti mayat dengan bentuk binatang), tau-tau (patung), banyak tengkorak dan tulang-belulang warga Toraja jaman dulu yang dipendam disitu. Gua alam itu jadi makam untuk penguasa Sanggala pada era ke-16 dulu. Jadi tempat penguburan untuk Si Puang Menturino dan istri dan keluarganya. Berikut adalah informasi selengkapnya dari wisatasulawesi .

Sejarah

Gua pemakaman Tampang Allo di Tana Toraja ini diawali dari kemauan seorang suami istri yang ingin disemayamkan bersama, namanya Puang Manturio dan Rangga Bulaan. Si suami, Puang Manturino, ialah seorang penguasa Sangalla di era ke 16 kemarin. Mereka mempunyai cinta yang besar keduanya hingga bersikukuh untuk disemayamkan pada sebuah tempat yang serupa, yakni di Gua Tampang Allo. Usia tidak bisa diterka, rupanya yang wafat lebih dulu ialah si istri, Rangga Bulaan. Jasadnya langsung ditempatkan ke rong (lubang) Tampang Allo.Keperginya Rangga Bulaan bawa duka dalam untuk Puang Manturino. Hidup tidak sama kembali tanpa setengah nyawanya. Tidak lama sesudah keperginya Rangga Bulaan, Puang Manturino juga berpulang. Death by broken heart is real.

Daya Tarik

Selain jadi makam, Gua Tampang Allo mempunyai sejarah yang memikat. Kabarnya, sekitaran era ke-16, penguasa Sangalla Si Puang Menturiono bersama istrinya, Rangga Bulaan, pilih Gua Tampang Allo sebagai tempat pemakamannya nantinya bila mereka wafat.Menurut legenda warga di Wisata Goa Tampang Allo, Rangga Bulaan wafat terlebih dulu dan mayatnya ditempatkan ke erong, selanjutnya ditempatkan dalam Gua Tampang Allo. Dan Si Puang Manturiono saat wafat erongnya ditaruh di penyemayaman Lossi yang terletak tidak begitu jauh dari Tampang Ulo.Tetapi antiknya, erong Si Puang Manturiono rupanya kosong, dan mayatnya sudah berpadu dengan mayat istrinya di Tampang Allo. Sampai sekarang ini legenda ini juga masih dipercayai oleh warga wilayah Tana Toraja.