Masjid Tua Tosora yaitu laman peninggalan Islam paling berharga di Kabupaten Wajo. Dikatakan demikian karena rumah ibadah ini dapat dibilang sudah menjadi permulaan mula berkembang Islam di Kota di Sulawesi Selatan ini. Tonggak sejarah permulaan mula perkembangan umat muslim di Wajo memang tak terlepas dari daerah ibadah ikonik ini wisatasulawesi.com.
Masjid Tua Tosora
Apabila Anda gemar melaksanakan perjalanan liburan religi karenanya tidak salah untuk mengunjungi Mesjid Tosora. Mesjid ini yaitu laman bersejarah yang mempunyai peran penting dalam tubuh kembang Islam di Tanah Wajo. Rumah ibadah umat muslim ini juga diketahui telah berusia betul-betul tua merupakan dibangun kurang lebih semenjak 4 abad yang lalu.
Baca Juga : Sungai Jodoh, Objek Wisata Alam yang Mempesona di Palopo
Sudah berusia betul-betul tua membikin dikala ini cuma masih menyisakan sebagian komponen yang dapat di lihat. Dari kelihatan sisa bangunan yang tersedia memang kelihatan bahwa daerah ibadah ini mempunyai cerita istimewa di dalamnya. Apalagi bangunan telah berdiri betul-betul lama pun pada masa penjajahan Belanda silam.
Sejarah Bangunan Mesjid Tua Tosora
Seperti yang telah dibeberkan di atas bahwa Mesjid Tua Tosora yaitu laman bersejarah yang berperan penting dalam perkembangan muslim di tanah Wajo. Mesjid ini sudah berusia lebih dari 4 abad mengingat sudah dibangun pada masa pemerintahan Arung Matoa XV Pakallongi To Allinrungi 1621-1626.
Pada dikala masih utuh, mesjid Tua Tosora ini mempunyai panjang menempuh 18,20 meter, lebar 15,90 meter serta dengan tinggi tembok 3,70. Melainkan dikarenakan sudah terkikis waktu dan terkena pengaruh sentuhan tangan manusia sekarang cuma menyisakan sebagian komponen mihrab yang masih berdiri. Pun sebagian kegiatan Islam dikerjakan di komponen Mihrab seperti shalat Jumat.
Sejarah pendirian bangunan Mesjid Tua Tosora ini memang betul-betul menarik untuk di simak. Pembangunan rumah ibadah dikerjakan sebelum dibentuknya benteng pertahanan yang legendaris. Sebuah benteng disusun untuk melindungi serangan dari pasukan Belanda. Pada masa itu VOC mendominasi kawasan Nusantara secara luas.
Dibangunnya mesjid ini juga tak gampang. Mengingat butuh selama sebagian tahun sebelum mulai dapat di pakai. Telah semenjak 4 abad lalu berdiri membikin tidak salah jikalau menyebut mesjid ini menjadi tonggak permulaan penyebaran umat Islam di Sulawesi Selatan terutama di Kota Wajo.
Pesona Mesjid Tua Tosora
1. Saksi Bisu Perkembangan Islam di Tanah Wajo
Mesjid Tua Tosora mempunyai energi tarik kuat untuk dikunjungi. Apalagi rumah ibadah kaum muslim ini mempunyai cerita menarik di dalamnya. Telah lama dibangun merupakan berusia lebih dari 4 abad yaitu bukti bahwa mesjid ini menjadi tonggak permulaan penyebaran Islam. Ada sebagian bangunan yang masih berdiri yang dapat Anda eksplore lebih jauh.
Seperti yang dikenal bahwa bangunan Majid Tosora telah tak utuh kembali. Tergoda waktu menjadi penyebab utamanya. Sedangkan demikian itu masih ada sebagian komponen yang mesti untuk pelancong lihat lebih dekat. Komponen tersisa menjadi saksi bisu perkembangan agama Islam di tanah Wajo, Sulawesi Selatan.
2. Web Peninggalan Berharga
Datang ke Mesjid Tosora akan menjadi pengalaman menarik bagi pengunjung. Pelancong tak cuma akan memandang sisa bangunan yang legendaris tetapi lebih tahu mendalam mengenai sejarah Islam mulai berkembang di Kabupaten Wajo. Mesjid ini dapat dikatakan sebagai bukti bahwa pada masa itu agama Islam mulai berkembang.
Mesjid Tua Tosora yaitu laman peninggalan yang betul-betul berharga. Mempunyai kisah luar awam membikin sekarang bangunan ini mesti untuk dijaga. Masyarakat setempat malahan sekarang lebih dan makin peduli dalam menjaga sisa bangunan yang ada. Menjadi laman peninggalan berharga membikin Anda semestinya datang sebagai destinasi liburan religi yang betul-betul menarik.
3. Terdapat Makam Ulama Syeikh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini
Majid Tua Tosora dapat dibilang yaitu destinasi liburan religi yang paling ideal di kunjungi. Kecuali Anda bisa memandang situ bersejarah, di sekitar reruntuhan bangunan juga terdapat sejumlah makam beraneka teladan penting. Contohnya ada pusara Arung Matoa XXII La Tenrilai To Sengngeng yang gugur dikala melawan kekuasaan VOC.
Terdapat pula makam Datu Pammana yang berkuasa pada tahun 1740-an. Makam Arung Matoa XI La Mungkace To Uddamang yang terdapat di komponen luar benteng. Sebagian makam di atas yaitu ningrat Wajo, masih ada makam lain seperti tokoh termasyur merupakan Syeikh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini.
Syeikh Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini yaitu ulama masyur pada masanya yang mana berasal dari Malabar, pesisir Selatan India. Perjalanan dakwahnya telah malang melintang di beraneka negara sampai ke Sulawesi. Ulama ini juga disebut-ucap yaitu keturunan ke 20 dalam silsilah Nabi Muhammad SAW.
Domisili Mesjid Tua Tasora
Penting bagi Anda untuk mengenal domisili dan rute menuju lokasi suatu destinasi. Karenanya dengan demikian itu pelancong jadi tahu estimasi waktu yang diperlukan. Mesjid Tua Tosora itu sendiri berlokasi di Tosora, Mahauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Lokasi liburan religi ini terbilang strategis mengingat berada tak terlalu jauh dari sentra kota.
Bila pelancong datang dari sentra kota merupakan Sengkang karenanya diperlukan jarak sekitar 19 km. Apabila tak terjadi kemacetan karenanya cuma bisa dicapai kurang dari satu jam perjalanan. Pengunjung bisa memanfaatkan Google Maps untuk memudahkan selama perjalanan. Jadi kemungkinan menyasar jauh lebih kecil dan bisa di tangani.