Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai mempunyai kelestarian alam yang benar-benar kaya. Keragaman flora dan faunanya layak untuk destinasi bertamasya sambil belajar bersama buah hati-buah hati. Rawa Aopa Watumohai menjadi perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati yang cantik. Sebagian di antaranya ialah hutan tropis, hutan bakau, hutan rawa, dan padang sabana. Ada pula anoa, babirusa, dan burung endemik wisatasulawesi.com.
Beberapa besar wilayah taman nasional di Pulau Sulawesi ini terdiri dari lahan berair. Sedangkan keberadaannya tak sepopuler taman nasional lainnya, Rawa Aopa Watumohai juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam menjaga kelestarian alam di bumi.
FAUNA Taman Wisata Rawa Aopa Watumohai
1. Anoa Dataran Rendah (Bubalus depresicornis)
Spesies ini ialah hewan terancam punah paling langka di Pulau Sulawesi dan cuma ditemui di sebagian wilayah lindung. Di TN Rawa Aopa Watumohai, Anoa variasi ini teridentifikasi hidup soliter dan berkelompok (pernah menempuh 3 ekor). Mereka juga benar-benar peka kepada ketidakhadiran manusia.
Baca Juga : Daerah Rekreasi Sulawesi Selatan untuk Habiskan Sisa Libur
2. Kera hitam (Macaca ochreata)
Termasuk satwa langka endemik Sulawesi yang hidup berkelompok (member golongan di Hutan Pengajaran Tatangge menempuh lebih dari 15 ekor). Di TN Rawa Aopa Watumohai, kera variasi ini mempunyai penyebaran pada ekosistem hutan dan savana dengan penyebaran utama wilayah berdekatan dengan lokasi pemukiman/perkebunan.
3. Kus kus
Satwa langka ini mempunyai wujud tubuh seperti garangan, tapi ukurannya lebih besar. Kawasan penyebaran di wilayah TN Rawa Aopa Watumohai cukup luas dan merata. Kadang-kadang ditemui di tempat perkebunan untuk mencari makanan.
4. Kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea)
Burung paruh bengkok ini yaitu variasi endemik wilayah Wallacea dimana situasi populasinya telah terancam punah. Kawasan penyebaran di wilayah TN Rawa Aopa Watumohai mencakup ekosistem hutan dan savana. Habitat yang paling disukai ialah tempat berhutan dengan pohon-pohon yang benar-benar tinggi (pohon kolaka) di dekat savana atau perkebunan. Makanannya biji-bijian dan pucuk daun bambu.
5. Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix)
Satwa ini mempunyai paruh yang kuat untuk menyelesaikan biji-bijian. Kawasan penyebarannya di TN Rawa Aopa Watumohai cukup luas, pada ekosistem hutan, savana (berhutan) dan rawa (berhutan). Kecuali situasi fisiknya, burung ini gampang dikenali sebab bunyi kepakan sayapnya cukup keras.
6. Maleo (Macrocephalon maleo)
Satwa endemik ini termasuk megapoda atau burung dengan telor besar menempuh 8 kali telor ayam. Kawasan penyebarannya di TN Rawa Aopa Watumohai ialah ekosistem savana dan pinggiran hutan. Perilaku ataupun karakteristik habitat burung yang mirip ayam hutan ini cukup unik dan berbeda dengan maleo di Sulawesi Tengah. Situasi populasinya telah terancam punah.
7. Burung kirik-kirik (Merops sp)
Burung ini yaitu penghuni utama savana TN Rawa Aopa Watumohai. Banyak ditemui pada ranting-ranting pohon kecil atau perdu. Satwa ini juga ditemui pada ekosistem mangrove, rawa dan hutan dengan vegetasi yang jarang.
8. Elang ikan (Pandion haliaetus)
Satwa langka ini di TN Rawa Aopa Watumohai ditemui hidup berkelompok. Bulu kepala dan dada berwarna putih, meski sayapnya berwarna cokelat. Kawasan penyebarannya cukup luas pada beragam ragam ekosistem.
9. Burung Aroweli atau Bluwok (Mycteria cinerea)
Aroweli (Milky Stork) termasuk variasi burung migran, kawasan penyebaran utamanya di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ialah ekosistem mangrove dan rawa. Burung ini dikala mencari makan menyusun golongan-golongan kecil beranggotakan 3-15 ekor dan pada dikala-dikala tertentu berkumpul menjadi golongan besar (member menempuh lebih dari 100 ekor).
Flora Taman Wisata Rawa Aopa Watumohai
1. Kayu Bayam (Intsia bijuga)
2. Kalapi (Calappia celebica)
3. Bakau (Rhizphora sp.)