Pulau Langkadea, Wisata Pulau Tak Berpenghuni yang Mempesona di Pangkep – Pulau Langkadea ialah sisi dari salah satunya pulau di Indonesia yang tidak ditempati oleh manusia. Tetapi, pulau ini mempunyai keindahan dan panorama yang tidak kalah bandingannya dengan beragam tujuan wisata yang lain. Pulau ini mempunyai narasi khusus di mana dahulu warga yang hidup disekitaran pulau lenyap dengan saat itu juga. Luas dari pulau ini sejumlah 3 sampai 4 kali lapangan sepakbola.

Pulau ini ialah sisi dari 120 pulau yang ada di Kepulauan Spermonde. Kepulauan ini benar-benar luas dan menghampar dari Kabupaten Pangkajene sampai Kabupaten Takalar. Anda akan disajikan oleh pemandangan alam yang hebat saat bertandang ke lokasi wisata ini. Keindahan yang ada bukan hanya datang dari pulaunya saja, tetapi keindahan lautan yang melingkari pulau ini.

Bentangan pasir putih yang halus benar-benar terang dengan warna laut yang biru kehijauan menghampar luas di Pulau Langkadea. Hasil kombinasi itu jadikan sebuah tujuan wisata dengan panorama alam yang lain dan hebat. Pulau kecil yang berada di tengah-tengah lautan ini membuat anda bisa nikmati matahari keluar dan tenggelam yang seolah-olah ada dan terbenam ditelan samudera.

Baca Juga : Bukit Mapongka, Menikmati Panorama Alam & Sunset yang Memukau di Tana Toraja

Daya Ambil yang Dipunyai Pulau Langkadea

1. Wisata Bawah Laut

Laut sama air yang jernih ini mempunyai kedalaman sekitaran 35 mtr.. Ini jadikan perairan laut yang ada di pulau ini terhitung ke perairan laut dangkal. Temperatur di pulau ini masih terhitung ke temperatur normal untuk wilayah tropis. Ini karena tempat perairan di pulau ini dikuasai oleh arus lintasi perairan Indonesia. Kondisi bawah laut di pulau ini menyajikan pemandangan yang cantik.

Bawah laut dari Pulau Langkadea ini dikuasai oleh terumbu karang. Bahkan juga di laut ini diketemukan 176 tipe hewan yang paling memengaruhi proses pembangunan karang. Anda bisa mendapati keindahan ini dalam kedalaman sekitaran 10 sampai 25 mtr.. Tetapi, keadaan dari terumbu karang yang ada di laut ini cuma beberapa saja yang terlihat baik dan beberapa kembali pada keadaan hancur.

2. Pulau Tanpa Penghuni

Ada bukti riwayat unik yang didatangkan dalam pulau ini. Walau pulau ini disebutkan tidak berpenghuni, tetapi wisatawan mendapati bukti kehidupan manusia kekinian sempat terjadi di pulau ini. Bahkan juga pulau ini mempunyai bangunan kekinian sampai mushola besar yang pantas dipakai. Pulau ini mempunyai dua narasi unik yang lain di mana anda harus memercayainya.

Menurut pembicaraan masyarakat, pulau ini dulu ialah punya keluarga yang selanjutnya ditinggal oleh anak-anaknya karena terjadi perselisihan sesudah si ayah wafat. Dan menurut narasi lain, pulau ini dulu ialah punya masyarakat yang selanjutnya pergi sesudah terjadi perselisihan politik saat penyeleksian bupati baru. Tetapi, ke-2 narasi itu benar-benar tidak mengusik keindahan alam dari pulau itu.

3. Keindahan Pulau

Keindahan dari lokasi Pulau Langkadea ini tidak bisa disangkal kembali ingat pasir putih dan air laut yang demikian memesona. Air laut yang jernih juga memberi kesegaran untuk siapa saja yang melihatnya. Anda akan rasakan rasa sensasi sejuk saat bertandang ke pulau ini. Tak lupa dengan keindahan dari peristiwa matahari keluar dan matahari tenggelam yang selalu dinanti beberapa wisatawan.

Pengunjung bisa nikmati keindahan pulau itu dengan mendirikan tenda atau memasangkan sebuah hammock untuk santai. Anda bisa memasang hammock di pohon-pohonan yang ada di sekitaran pantai sekalian nikmati angin sejuk yang terikut oleh ranting pohon. Pulau ini dipanggil bernama “mustika citra cara island” sebagai sebuah penghormatan untuk lokasi yang cantik ini.

Alamat dan Jalur Ke arah Lokasi

Alamat dari lokasi wisata ini yaitu ada di wilayah Kabupaten Pangkajene, Kepulauan Pangkep. Lokasi itu sebuah wilayah yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan. Untuk jalur ke arah wisata Pulau Langkadea ini cuma dapat dijangkau lewat lajur laut saja. Anda harus naik perahu dengan arah Pulau Bontosua di mana perahu yang anda naiki ini akan stop di Dermaga Paotere, Kota Makassar.