Keindahan Karst Maros Pangkep – Untuk para traveler tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah karst. Karst sendiri merupakan sebuah wilayah yang berisikan batu gamping yang menjulang tinggi. Biasanya, banyak para traveler yang memanfaatkan karst sebagai lokasi favorit mereka untuk mengabadikan foto.China menjadi negara yang menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki bebatuan karst terbesar dan terindah di dunia. Namun, tahukah kamu negara mana yang menduduki peringkat kedua? Bukan Amerika Serikat, Belanda, Rusia, ataupun Malaysia. Jawabannya adalah Indonesia.
Informasi yang tersedia mengenai kawasan Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan dianggap paling lengkap mengenai data kawasan karst. Tentunya karena kawasan tersebut statusnya sudah menjadi taman nasional. Ekosistem karst yang memiliki banyak nilai, membuat banyak sektor yang berkepentingan membuat kebijakan dalam pengelolaan yang terkadang tarik ulur dan berseberangan dengan sektor yang lain. Selain itu, karena tingginya kebutuhan untuk bahan bangunan, membuat kawasan karst menjadi sangat rentan untuk ditambang. Untuk melindungi dan melestarikan kawasan karst, diperlukan informasi yang cukup mengenai kawasan karst yang ada. Berikut adalah informasi selengkapnya dari wisatasulawesi .
Daya Tarik
Gugusan karst yang berada di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan ini menjadi kawasan karst terbesar dan terindah kedua di dunia setelah China. Tepatnya berada di utara Makassar, sekitar 100 kilometer dari kota Makassar.Karst Maros dan Pangkep sendiri memiliki total luas sebesar 43.750 hektar. Tetapi, sekitar 23.750 hektar masuk ke dalam Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, sedangkan sisanya sekitar 20 ribu hektar merupakan area pertambangan.Jika kawasan karst di tempat lain biasanya berbentuk Concicall Hill Karst atau bukitnya berbentuk kerucut, untuk Karst Maros Pangkep bentuknya justru seperti menara yang berdiri sendiri atau berkelompok.
Keindahan Karst Maros Pangkep merupakan bentang lahan dengan batuan yang mudah larut (IUCN, 2008), khususnya batuan karbonat, yang dicirikan dengan keberadaan goa dan sistem aliran air bawah tanah di dalamnya. Untuk terbentuk bentang alam karst diperlukan syarat berupa batuan karbonat tebal dengan rekahan-rekahan, serta curah hujan tinggi. Dalam perkembangan selanjutnya, pembentukan karst melibatkan tiga siklus, yaitu siklus karbon, kalsium, dan air serta interaksi tiga sistem, di antaranya atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Pergerakan Kulit Bumi Yang Bergerak Terus – Menerus menyebabkan batugamping mengalami tekanan hingga timbul rekahan-rekahan. Air hujan yang menyusup akan melarutkan dinding rekahan, memperluas hingga terbentuk goa. Batugamping mudah sekali larut, khususnya melalui air hujan yang bersifat asam lemah.
Perlindungan kawasan karst Maros-Pangkep akan sejalan dengan melalui program yang telah dicanangkan oleh pemerintah provinsi sulawesi selatan tentang pembangunan berkarbon rendah. Dari penjelasan sebelumnya, karst sebagai kawasan ekosistem esensial tersebut mampu dijadikan sebagai mitigasi perubahan iklim.Berdasarkan aplikasi Indonesia Climate Data Explorer – PINDAI emisi tahunan di Sulawesi Selatan tahun 2010 merupakan yang tertinggi di Pulau Sulawesi, mencapai 13,85 MtCO2e (mega ton karbondioksida ekivalen) yang bersumber dari energi, transportasi, dan industri. Sementara itu, dengan mengecualikan serapan karbon oleh vegetasi, kawasan ekosistem esensial karst Maros-Pangkep mampu menyerap 6.419,25 ton karbon atau 23.537,26 ton gas karbondioksida per tahun melalui proses pelarutan batuan karbonat.